Mungkin saat kamu tersadar nanti,
seberapa besar rasa
yang sempat aku titipkan pada waktu untukmu dulu,
saat itu aku telah jauh.
Aku mencoba lari dari rasa.
Saat itu ku mohon
jangan cari aku dengan niat menyakiti atau iba.
Aku akan lari lebih jauh.
Tapi jika kau datang dengan niat,
memberiku ruang untuk mendekat,
aku akan datang melangkah pelan,
mencoba ke arahmu (lagi).
Aku lelah menghindar.
Bahkan peti kenangan tak bisa sempurna
menyimpan namamu di dalamnya.
Jadi biar saja Tuhan yg tentukan
jejak waktuku tentangnmu.
Semoga nanti kau sadar.
Kalau aku ada.
Aku di sini masih sanggup menunggu,
tanpa waktu yang ku tahu batasnya.
Entah lekas atau abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar